Ilmu Budaya Dasar
Nama : Lungun Ali Rusky Simbolon
NPM : 36414168
Kelas
: 1ID06
Fakultas
: Teknologi Industri
Jurusan
: Teknik Industri
Daftar Isi
Cover
……………………………………….……………….………… 1
Daftar
Isi.…………………………………,…………….……………..
2
A. Pengertian pandangan
hidup.…….…………………………………. 3
B. Cita-cita…………………….……………......…………………….. 4
C. Kebajiakn………………..………….……………………………….. 5
D. Usaha/perjuangan……………………..…..……………..…………... 7
E.
Keyakinan/kepercayaan……………………….……………..….......... 7
F. Langkah-langkah
berpandangan hidup yang baik…………….......… 10
G. Pengalaman pribadi………………………………………………… 12
H. Daftar pustaka….…………………………...……………………….. 14
Manusia dan Pandangan Hidup
A. Pengertian pandangan hidup
Dalam kehidupan manusia pandangan hidup
adalah hal yang penting. Pandangan hidup merupakan suatu pendapat atau arahan
yang dipakai oleh manusia sebagai acuan maupun pedoman dalam menjalani
kehidupan. Pandangan hidup merupakan hasil pemikiran manusia berdasarkan
pengalaman sejarah menurut waktu dan tempat hidupnya.
Pandangan hidup tidak datang begitu
saja, ia merupakan hasil pemikiran yang telah teruji dalam waktu lama dan terus-menerus. Hasil pemikiran ini dapat
diterima oleh akal sehingga dapat diterima karena merupakan kebenaran, oleh
karena itu hasil pemikiran tersebut dijadikan sebagai pedoman hidup bagi
manusia.
Pandangan hidup dibagi menjadi tiga
macam berdasarkan asalnya, yaitu :
a.
Pandangan hidup
yang berasal dari agama yaitu pandangan hidup yang mutlak kebenarannya.
b.
Pandangan hidup
yang berupa ideologi yang disesuaikan dengan kebudayaan dan norma yang terdapat
dalam negara tersebut.
c.
Pandangan hidup
hasil renungan yaitu pandangan hidup yang relatif kebenarannya.
Bila pandangan hidup tersebut diterima
dan didukung oleh sekelompok orang, maka pandangan hidup tersebut disebut
sebagai ideologi. Pandangan hidup pada dasarnya mengandung unsur-unsur akan
cita-cita, kebajikan, dan keyakinan. Tujuan dari adanya pandangan hidup adalah
segala hal yang baik, yang mensejahterakan, kedamaian, dan kebahagian.
B.
Cita-cita
Menurut kamus umum Bahasa Indonesia,
cita-cita adalah keinginan, harapan,tujuan yang selalu ada di pikiran.
Cita-cita merupakan pandangan akan masa depan, dimana ia selalu berkembang
semakin tinggi seiring berjalannya waktu. Apabila sebuah cita-cita belum atau
tidak mungkin terwujud maka disebut sebagai angan-angan.
Dalam menggapai cita-cita terdapat tiga
faktor yang mempengaruhi tercapainya sebuah cita-cita, yaitu :
Faktor manusia
Keberhasilan dalam menggapai cita-cita
ditentukan oleh kualitas dari manusia itu sendiri. Ada orang yang hanya
berkeinginan saja sehingga cita-citanya hanya menjadi angan-angan. Kualitas
manusia dilihat dari bagaimana ia berusaha untuk menggapai cita-citanya.
Kebanyakan orang hanya berangan-angan tanpa mengeatahui batasan kemampuannya
sendiri.
Faktor kondisi
Kondisi dapat menghambat maupun membantu
tercapainya sebuah cita-cita. Faktor kondisi yang menghambat adalah kondisi
yang mempersulit tercapainya sebuah cita-cita, sedangkan faktor kondisi yang
membantu adalah kondisi yang mempermudah atau memperlancar tercapainya sebuah
cita-cita.
Faktor tingginya cita-cita
Tingginya sebuah cita-cita yang dimiliki
oleh seseorang juga menjadi faktor yang menentukan tercapai atau tidaknya
cita-cita tersebut. Bila cita-cita yang tinggi tidak disertai oleh kemampuan
atau kualitas manusia yang baik maka cita-cita itu tidak akan terwujud. Ketika
seseorang sadar akan kemampuannya maka ia akan lebih realistis dalam memikirkan
cita-citanya, sehingga kemungkinan cita-citanya tercapai akan lebih besar, hal
ini layaknya sebuah pepatah yaitu “bayang-bayang setinggi badan” atau dalam hal
ini cita-cita yang sepadan dengan kemampuan.
C.
Kebajikan
Kebajikan pada dasarnya sama dengan perbuatan
moral yang berarti perbuatan yang mendatangkan kebaikan. Sebagai makhluk
pribadi, manusia dapat menentukan sendiri apa yang baik dan apa yang buruk bagi
dirinya. Baik buruknya sesuatu ditentukan oleh suara hati. Suara hati adalah
sesuatu yang layaknya sebuah bisikan yang selalu mendesak seseorang untuk
menimbang, dan menentukan baik buruknya suatu perbuatan atau tingkah laku,
dalam hal ini suara hati bertindak sebagai hakim atas diri sendiri. Segala yang
keluar dari suara hati adalah hal yang baik.
Untuk mengerti akan kebajikan, kita
harus melihat manusia dalam tiga sisi, yaitu manusia sebagai makhluk pribadi,
manusia sebagai anggota masyarakat, dan manusia sebagai makhluk Tuhan.
Sebagai makhluk pribadi, manusia dapat
menentukan mana yang baik dan mana yang buruk melalui suara hatinya. Suara hati
selalu menginginkan hal yang baik, namun terkadang manusia tidak mau
mendengarkan suara hatinya, dan lebih memilih kepada hal yang tidak baik.
Ketika suara hati membisikan suatu hal yang baik namun dan melakukannya maka
kita berbuat kebajikan. Sebaliknya, bila suara hati membisikan yang baik namun
kita hanya seolah-olah mendengarnya, maka munafiklah kita.
Manusia sebagai anggota masyarakat
berarti manusia tersebut terikat dengan sebuah kelompok masyarakat. Masyarakat
adalah kumpulan dari pribadi-pribadi yang berbeda, sehingga pada hakekatnya
setiap suara masyarakat adalah suara hati tiap pribadi-pribadi anggota
masyarakat.
Manusia sebagai makhluk Tuhan manusia
tidak boleh hanya mendengarkan suara hatinya tapi juga harus mendengarkan suara
hati Tuhan. Tuhan selalu memberitahukan manusia untuk melakukan hal yang baik
dan menghindari melakukan hal yang buruk. Suara Tuhan berbentuk hukum Tuhan
atau agama.
Kebajikan adalah perbuatan yang selaras
dengan suara hati. Kebajikan berarti berkata sopan, santun, berbahasa yang
baik, bertingkah baik, ramah terhadap siapapun, berpakaian sopan. Ada pula
kebajikan yang semu, dimana ada kejahatan yang terselubung dibalik sebuah
kebajikan, hal ini biasanya dilakukan oleh orang-orang munafik. Kebajikan tiap
manusia sirasakan melalui tiap tingkah lakunya, karena tngkah laku berasal dari
pandangan hidup maka tiap orang memiliki tigkah lauk tersendiri.
Faktor-faktor yang menentukan bagaimana
tingkah laku seseorang ada tiga hal, yaitu :
Faktor pembawaan (heriditas) merupakan hal
yang diturunkan oleh orang tua. Tiap anak memiliki tingkah laku yang
berbeda-beda karena sel-sel benih yang mengandung faktor penentu (determinan)
berjumlah sangat banyak sehingga pada saat konsepsi faktor penentu tersebut berkombinasi
dan menghasilkan faktor pembawaan yang bermacam-macam pada tiap anak.
Faktor lingkungan juga merupakan hal
yang menentukan tingkah laku seseorang. Keluarga merupakan lingkungan pertama
dari tiap manusia, lingkungan kedua adalah sekolah dan lingkungan ketiga adalah
masyarakat. Lingkungan mampu membentuk jiwa seseorang karena tiap hari orang
harus menghadapi lingkungan tersebut sehingga tiap manusia terbiasa dengan
lingkungan yang ada.
Faktor pengalaman adalah faktor ketiga
yang menentukan tingkah laku seseorang. Pengalaman yang dialami baik pengalaman
positif maupun pengalaman negatif menjadi sebuah bekal pertimbangan dalam
mengambil sebuah tindakan.
D.
Usaha / perjuangan
Usaha merupakan kerja keras untuk
mencapai cita-cita. Perjuangan/usaha merupakan bagian dari hidup manusia,
dimana manusia berjuang dengan bekerja keras untuk apa yang dicita-citakannya. Kerja
keras tersebut dapat dilakukan menggunakan otak ataupun dengan jasmani. Orang yang
bekerja menggunakan otak biasanya adalah orang-orang terpelajar yang menguasai ilmu
tertentu seperti guru atau ilmuwan, sedangkan orang yang biasanya bekerja
menggunakan jasmani atau dalam hal ini tenaga adalah orang yang kerjanya tidak
terlalu membutuhkan penguasaan akan ilmu khusus seperti buruh atau petani.
Kerja keras pada dasarnya menghargai dan
meningkatkan harkat dan martabat manusia. Bila seseorang bermalas-malasan maka
ia menjatuhkan sendiri harkat dan martabatnya. Dalam bekerja keras manusia
dibatasi oleh kemampuan. Kemampuan yang terbatas inilah yang menyebabkan adanya
perbedaan tingkat kemakmuran pada manusia. Karena manusia memiliki rasa
kebersamaan dan belas kasih antara sesama manusia sehingga perbedaan kemampuan tersebut
dapat diatasi bersama-sama dengan cara saling tolong-menolong atau
bergotong-royong. Bila sistem tolong-menolong tersebut diangkat dalam sistem
kenegaraan maka negara akan mengatur usaha/perjuangan masyarakatnya sedemikian
rupa sehingga perbedaan tingkat kemakmuran yang ada tidak terlalu mencolok
dimana hal ini dapat dikaji dengan pandangan hidup/ideology yang ada dianut
oleh suatu negara.
E.
Keyakinan /
kepercayaan
Keyakinan/kepercayaan yang menjadi dasar
pendangan hidup berasal dari akal atau kekuasaan Tuhan. Menurut Prof.DR.Harun
Nasution, ada tiga aliran filsafat, yaitu aliran naturalism, aliran
intelektualisme, dan aliran gabungan.
a.
Aliran naturalisme
Hidup manusia selalu di
hubungkan dengan kekuatan gaib yang merupakan kekuatan tertinggi. Kekuatan gaib
itu dari natur, dan itu datangnya dari Tuhan. Tapi bgi orang yang tidak
mempercayai adanya Tuhan natur itulah yang paling tinggi. Alam semesta dikuasai
secara mutlak oleh Tuhan, manusia sebagai makhluk yang lemah, yang tidak mampu
menguasai alam ini hanya bisa berencana/berusaha tapi Tuhan lah yang menentukan.
Aliran naturalisme
berintikan spekulasi, mungkin ada Tuhan mungkin juga tidak, namun yang pasti
semua berdasar pada keyakinan. Bila kita yakin Tuhan itu ada, maka kita katakana
bahwa Tuhan itu ada. Bagi orang yang tidak meyakini Tuhan itu ada maka hanya naturlah
yang ada.
Bagi manusia yang
percaya pada Tuhan maka Tuhan adalah kekuasaan yang tertinggi. Manusia hidup
dengan mengabdi kepada Tuhan berdasarkan ajaran-ajaran Tuhan yaitu agama. Ajaran
agama ada dua macam yaitu :
1.
Ajaran dogmatis,
yang disampaikan Tuhan melalui nabi-nabi. Ajaran agama dogmatis bersifat
mutlak, terdapat dalam kitab suci dan bersifat tetap.
2.
Ajaran agama
dari pemuka-pemuka agama, yaitu sebagai hasil pemikiran manusia, sifatnya relatif.
Ajran agama dari pemuka-pemuka agama termasuk dalam kebudayaan, ada dalam
buku-buku agama yang ditulis oleh para pemuka agama tersebut. Ajaran agama dari
pemuka agama dapat berubah-ubah sesuai dengan perkembangan zaman.
Bila aliran
naturalisme ini dikaitkan dengan pandangan hidup maka keyakinan manusia berasal
dari Tuhan, sehingga pandangan hidup berasal dari ajaran Tuhan melalui
agamanya. Pandangan hidup yang dilandasi oleh keyakinan bahwa kekuasaan Tuhan
adalah kekuasaan tertinggi yang menentukan segala-galanya disebut pandangan
hidup religius. Bila manusia tidak mengakui adanya Tuhan maka manusia itu
percaya bahwa kekuatan tertinggi berasal dari natur. Pandangan hidupnya
dilandasi oleh natur. Pandangan hidup yang berdasar pada natur disebut atheisme.
b.
Aliran intelektualisme
Dasar dari aliran ini adalah
logika/akal manusia. Dengan akal manusia berpikir, apa yang benar menurut akal
itulah yang dianggap baik. Manusia yakin dengan kekuatan pikir (akal) kebajikan
dapat dicapai dengan sukses. Dengan akal diciptakan teknologi, teknologi adalah
alat bantu untuk mencapai kebajikan yang maksimal meskipun mungkin teknologi
memberikan dampak yang bertentangan dengan hati nurani.
Bila aliran ini dihubungkan
dengan pandangan hidup, maka keyakinan manusia berawal dari akal. Pandangan hidup
ini dilandasi oleh keyakinan akan kebenaran yang dapat diterima oleh akal. Apa yang
benar menurut akal itulah yang baik. Manusia dalam aliran ini percaya bahwa
kebajikan hanya bisa diperoleh dengan akal (ilmu dan teknologi). Pandangan hidup
ini disebut dengan liberalisme.
c.
Aliran gabungan
Dasar dari aliran ini
adalah gaib dan akal. Kekuatan gaib berarti kekuatan yang berasal dari Tuhan
sedangkan akal adalah dasar kebudayaan yang menentukan benar tidaknya sesuatu. Segala
sesuatu dinilai oleh akal, baik sebagai logika berpikir maupun sebagai rasa (hati
nurani), sehingga apa yang benar menurut logika dapat diterima oleh hati
nurani.
Apabila aliran ini
dikaitkan dengan pandangan hidup maka akan ada dua kemungkinan pandangan hidup.
Bila keyakinan lebih condong pada logika berpikir dan hati nurani
dikesampingkan maka kekuatan Tuhan diakui namun tidak menentukan, dan logika
berpikir tidak dipusatkan pada logika individu tetapi logika kolektif (masyarakat),
pandangan hidup ini disebut sosialisme.
Bila kekuatan gaib,
akal, logika individu dan logika kolektif masing-masing mendapatkan proporsi
yang seimbang maka pandangan hidup ini disebut dengan sosialisme-religius. Bila
dikaji lebih jauh terdapat perbedaan diantara kedua pendang hidup ini mseki
sama-sama sosialisme. Pandangan hidup sosialisme lebih menitik beratkan pada
logika kolektif sedangan pandangan hidup sosialisme religius menitik beratkan
pada logika berpikir kolektif individual. Dalam pandangan hidup sosialisme
tidak begitu menghiraukan keberadaan Tuhan, namun pada sosialisme-religius
kekuasaan Tuhan diperhatikan karena kekuasaan Tuhan dianggap menentukan.
F.
Langkah-langkah
berpandangan hidup yang baik
1.
Mengenal
Mengenal adalah kodrat manusia yang
merupakan tahap pertama dalam aktifitas kehidupannya dalam hal ini mengenal apa
itu pandangan hidup. Kita yakin bahwa setiap manusia memiliki pandangan hidup,
ini berarti pandangan hidup ada sejak manusia ada. Adam dan hawa dalam hal ini
adalah manusia pertamayang diciptakan Tuhan, ini berarti mereka memiliki
pandangan hidup yang digunakan sebagai pedoman dalam menjalani hidupnya.
2.
Mengerti
Mengerti merupakan tahap kedua untuk
berpandangan hidup yang baik. Mengerti disini adalah mengerti akan pandagan
hidup itu sendiri. Bila kita tidak mengerti akan apa yang dijadikan pandangan
hidup maka hal itu tidak dapt dijadikan sebagai pendangan hidup. Dengan mengerti
kita tahu apa yang menjadi maksud atau tujuan dari pandangan hidup itu sendiri.
3.
Menghayati
Dengan menghayati pendangan hidup maka
kita akan lebih mengerti akan kebenaran pandangan hidup itu sendiri. Langkah yang
dapat diambil dalam menghayati pandangan hidup disini adalah menganalisa
hal-hal yang berhubungan pandangan hidup, bertanya kepada orang yang lebih tahu
atau berpengalaman. Dalam menghayati pandangan hidup yang terutama adalah sikap
penerimaan terhadap pandangan hidup tersebut.
4.
Meyakini
Meyakini merupakan sebuah cara untuk
cenderung memperoleh suatu kepastian sehingga dapat mencapai suatu tujuan
hidupnya. Dengan meyakini berarti secara langsung ada penerimaan terhadap
pandangan hidup tersebut. Adanya sikap penerimaan ini membuat ada kecenderungan
untuk selalu berpedoman kepadanya dalam segala tingkah laku dan perbuatanya
selalu dipengaruhi oleh pandangan hidupnya. Dalam meyakini perlu adanya iman
yang teguh agar ia tidak terpengaruh oleh pengaruh dari luar.
5.
Mengabdi
Melalui pengabdian kita dapat merasakan
manfaat dari pendangan hidup. Perwujudan dari mengabdi dapat dirasakan oleh
pribadi kita sendiri dan manfaat tersebut dapat dirasakan dimasa hidup maupun
saat sudah meninggal (akherat). Jadi jika kita sudah mengenal, mengerti,
menghayati, dan meyakini akan pandangan hidup maka sudah selayaknya diserati
dengan pengabdian.
6.
Mengamankan
Proses mengamankan merupakan langkah
terakhir. Langkah ini merupakan langkah yang terberat dan benar-benar
membutuhkan iman yang teguh dan kebenaran dalam menanggulangi segala sesuatu
demi tegaknya pandangan hidup itu. Sebagai contoh: bila seseorang pandangan
hidupnya diganggu atau dirusak oleh orang lain maka orang tersebut akan
bertindak pada orang yang merusak tersebut atau berusaha bertahan dalam segala
masalah yang dihadapinya demi mempertahankan pendangan hidupnya.
G.
Pengalaman pribadi
Pandangan hidup merupakan sebuah hal
yang perlu dimiliki oleh tiap manusia. Pandangan hidup merupakan sebuah pedoman
untuk menjalani hidup. Pandangan hidup yang dimiliki seseorang dapat menentukan
baik buruknya orang tersebut. Bila pandangan hidup yang dimiliki seseorang itu
baik maka baik lah tingkah laku orang tersebut, begitu juga sebaliknya, bila
pandangan hidup yang dimiliki orang tersebut buruk maka buruk juga lah tingkah
laku orang tersebut.
Pandangan hidup yang pertama kali saya
kenal dan yang saya pegang menjadi pedoman sampai saat ini adalah agama yang telah
diajarkan oleh kedua orang tua saya sejak kecil. Sejak kecil orang tua saya
mengajarkan agama kepada saya melalui berbagai cara, namun yang paling sering
adalah melalui kegiatan sehari-hari.
Semakin dewasa saya mulai berpikir lebih
luas mengenai pandangan hidup. Ternyata pandangan hidup yang saya tahu selama
ini dapat dijabarkan lebih luas lagi. Semakin saya mengerti akan pandangan
hidup maka semakin mengerti lah saya akan arti dari kehidupan saya.
Semakin dewasa maka permasalahan yang
saya alami mengenai pandangan hidup semakin besar. Masalah mengenai pandangan
hidup pada umumnya akan menjadi permasalahan batin. Yang paling saya rasakan
adalah ketika mencoba untuk mempertahankan pandangan hidup saya agar tetap
jujur ketika akan mengikuti ujian nasional.
Ketika waktu ujian semakin dekat
perasaan takut tidak lulus semakin mengisi hati saya. Disaat seperti itu datang
seorang teman saya menawarkan kunci jawaban ujian nasional dengan bayaran
sejumlah uang. Saat itu perasaan saya campur aduk, saya ingin lulus dengan
kejujuran akan kemampuan saya sendiri namun saya tahu kemampuan saya mungkin
tidak cukup untuk bisa lulus dari ujian nasional. Saat teman saya menawarkan
kunci jawaban tersebut iman saya untuk jujur semakin goyah, namun entah
bagaimana bisa saat itu saya meminta waktu kepada teman saya untuk berpikir
selama beberapa hari. Selama beberapa hari tersebut pikiran saya seakan
terbolak-balik antara menerima kunci jawaban tersebut atau tidak. Sampai pada
suatu titik dimana saya kembali mengingat pandangan hidup saya untuk tetap
berlaku jujur apapun yang terjadi.
Sungguh berat rasanya saat saya
memutuskan untuk menolak kunci jawaban tersebut karena saya harus mengalahkan rasa
takut saya sendiri yang sangat besar. Setelah saya memutuskan untuk tidak
menerima kunci jawaban tersebut saya hanya bisa berserah kepada Tuhan akan
segala yang sudah saya lakukan selama ini dimana saya sudah berusaha semaksimal
mungkin untuk belajar.
Tiba pada saat ujian berlangsung, saya melihat
teman-teman saya mulai menggunakan kuni jawaban yang telah mereka beli dengan
sejumlah uang. Saya berusaha untuk tetap jujur, meskipun saat itu teman saya
ada yang menawarkan kunci jawaban secara cuma-cuma.
Ketika ujian selesai maka tiba hari
pengumuman. Meski hasil yang saya dapatkan tidak terlalu baik, namun perasaan
yang saya rasakan jauh lebih puas dibandingkan dengan teman-teman saya yang menggunakan
kunci jawaban, karena ternyata tidak semua kunci jawaban yang merkea terima
jawabannya itu benar
H.
Daftar Pustaka
Ebook Gunadarma
0 komentar:
Posting Komentar