IAI adalah organisasi
yang dibentuk atas dasar kesamaan profesi yaitu arsitek. Organisasi ini
bertujuan untuk membantu para arsitek dalam mengembangkan kemampuan dan
pengetahuannya. IAI memiliki beberapa fungsi seperti pengawasan, penghargaan, dan informasi. Fungsi pengawasan dilakukan dengan mengeluarkan sertifikat berupa SKA (Standar Kompetensi Arsitek) yang terdiri dari 3 jenis tingkatan, yaitu SKA Arsitek Muda, SKA Arsitek Madya dan SKA Arsitek Utama. Fungsi sertifikasi ini dilakukan untuk memenuhi undang-undang No 18 Tahun 1999 tentang Jasa Konstruksi, yang berisi :
Memberlakukan Perencana konstruksi dan pengawas konstruksi orang perseorangan harus memiliki sertifikat keahlian (SKA) dan mulai berlaku 1 (satu) tahun terhitung sejak diundangkan (tahun 2000). Ikatan Arsitek Indonesia (IAI) merupakan Asosiasi Profesi terakreditasi di Lembaga Pengembangan Jasa Konstruksi Nasional (LPJKN) untuk memproses sertifikat keahlian (SKA).Fungsi penghargaan dilakukan dengan mengadakan event-event penghargaan dimana penghargaan dibedakan menjadi tiga jenis, yaitu karya arsitektur, pelaku dan pemerhati arsitektur, serta penghargaan untuk kantor. Fungsi informasi dilakukan dengan memberikan informasi-informasi seputar perkembangan dunia arsitektur, sayembara, event, dan lain-lain.
IAI didirikan di Bandung pada tanggal 17 September 1959,
organisasi ini berdiri sebagai akibat dari ketidak-puasan para arsitek atas
kebijakan pemerintah. Pada akhir tahun 50-an pemerintah mengeluarkan instruksi
untuk membentuk gabungan perusahaan sejenis demi memudahkan komunikasi
pemerintah dengan pengusaha, sehingga dapat ditetapkan suatu standar kerja bagi
para pelaku usaha. Tahun 1959, Kementrian Pekerjaan Umum mengadakan suatu
konferensi untuk membentuk Gabungan Perusahaan Perencanaan dan Pelaksanaan
Nasional (GAPERNAS).
Konferensi
tersebut diisi oleh kekecewaan dari para rsitek yang mewakili bidang
perancangan, karena mereka berpendapat bhwa kedudukan perencanaan dan
perancangan tidaklah sama dan tidak juga setara dengan pelaksanaan. Pekerjaan
perancangan pada dasarnya adalah pekerjaan yang mencakup tanggung jawab moral
dan kehormatan perorangan yang terlibat, sehingga tidak hanya berfokus pada
keuntungan. Berbeda dengan pekerjaan perancangan, pekerjaan pelaksanaan lebih
bersifat bisnis dimana tanggung jawabnya juga bersifat kelembagaan atau badan
hukum bukan perorangan.
Akibat dari
ketidak-puasan yang terjadi pada konferensi tersebut maka beberapa orang arsitek
seperti Ars. Mohammad Soesilo, Ars. F. Silaban, Ars. Lim Bwan Tjie, dan 18
orang arsitek lulusan pertama jurusan Arsitektur ITB tahun 1958 dan 1959,
pertemuan ini diadakan di rumah Ars. Lim Bwan Tjie, Bandung, pada tanggal 16
dan 17 september 1959. Menjelang malam kedua tanggal 17 September 1959
pertemuan tersebut dipindahkan ke rumah makan Dago Theehuis, disana dirumuskan
tujuan, cita-cita, konsep anggaran dasar dan dasar-dasar pendirian persatuan
arsitek murni, sebagaimana tertuang dalam dokumen pendiriannya, Menuju Dunia
Arsitektur Indonesia yang Sehat.
1 komentar:
bermanfaat sekali kak infonya
potato starch
Posting Komentar