Ilmu Budaya Dasar
Daftar Isi
Judul ……………………………………….……………….…………….. 1
Daftar Isi…………………………………,…………….…………………. 2
1. Pengertian harapan…..……………….…………………………………. 3
2.Penyebab
manusia memiliki harapan.……………......………………....... 4
3.Kepercayaan…………………………………………………………….. 7
4.Berbagai kepercayaan dan
usaha meningkatkannya…..……………..…... 9
5.
Pengalaman Pribadi….…………………………….……………..…......
11
6. Daftar Pustaka………………………………………………………….. 13
Manusia
dan Harapan
1. Pengertian
harapan
Harapan berasal dari kata harap yang berarti
keinginan supaya sesuatu terjadi sehingga harapan berarti sesuatu yang
diinginkan dapat terjadi,harapan sendiri berarti menyangkut akan masa depan.
Tinggi rendahnya sebuah harapan tergantung dari pengetahuan, pengalaman,
lingkungan hidup, dan kemampuan seseorang. Harapan dapat tercapai tergantung
dari usaha orang yang memiliki harapan, semakin berusaha seseorang maka
kemungkinan harapannya tercapai juga semakin besar.
Contoh:
-
Seorang murid belajar
sungguh-sungguh karena ia berharap bisa jadi juara kelas.
-
Seorang pengusaha yang
merintis usahanya dengan sungguh-sungguh dari awal dengan harapan agar usahanya
akan sukses dikemudian hari.
Harapan dan cita-cita memiliki perbedaan
meskipun keduanya terlihat sama. Harapan dan cita-cita memiliki kesamaan dalam
hal batasan waktu, karena harapan dan cita-cita menyangkut masa depan dimana
hal yang diharapkan atau dicita-citakan belum terjadi serta kesamaan dalam hal
alasan dari munculnya harapan atau cita-cita tersebut yaitu keinginan akan hal
yang lebih baik atau meningkat. harapan dan cita-cita memiliki perbedaan pada
apa yang diharapkan, harapan merupakan keinginan supaya sesuatu yang tidak terlalu
muluk terjadi atau dapat dikatakan harapan menyangkut hal yang masuk akal,
sedangkan cita-cita tidak tergantung pada hal yang masuk akal atau bersifat
imajiner.
2. Penyebab
manusia memiliki harapan
Manusia menurut kodratnya adalah makhluk
sosial. Ketika manusia tinggal dan hidup ditengah-tengah masyarakat maka ia
telah memulai kehidupan sosialnya. Ditengah-tengah kehidupan sosialnya lah
manusia dapat hidup dan berkembang secara optimal baik fisik maupun mentalnya.
Ada dua hal yang mendorong manusia bergaul dengan manusia lain atau masuk dalam
sebuah kehidupan sosial, yaitu dorongan kodrat dan dorongan kebutuhan hidup.
-
Dorongan Kodrat
Kodrat adalah sifat, keadaan,
atau pembawaan alamiah yang sudah terjelma dalam diri manusia sejak diciptakan
oleh Tuhan. Dorongan kodrat membuat manusia memiliki kemampuan untuk
menginginkan sesuatu atau berharap, misalnya, ketika seseorang menonton
pertunjukkan lawak berarti hal itu dikarenakan ia ingin tertawa atau
mengharapkan sebuah hiburan, sang pelawak pun ingin ditonton oleh penonton
karena ia berharap dapat membuat menghibur dengan membuat mereka tertawa,
apabila penonton tidak tertawa maka harapan kedua belah pihak gagal.
Kodrat tidak hanya dimiliki
oleh manusia melainkan juga oleh binatang, hanya saja terdapat perbedaan besar
diantara keduanya. Perbedaan tersebut ialah adanya budi dan kehendak pada
manusia yang tidak dimiliki oleh hewan. Budi adalah akal, kemampuan untuk
memilih. Dengan budinya manusia dapat memilih mana yang baik dan mana yang buruk, yang benar dan yang
salah, dengan budinya ini manusia mampu mempertimbangkan keputusannya serta
dengan kehendaknya manusia dapat memilih. Dengan kodratnya ini, maka manusia
memiliki harapan.
-
Dorongan Kebutuhan Hidup
Kebutuhan yang bermacam-macam
merupakan salah satu kodrat yang dimiliki oleh manusia. Kebutuhan hidup manusia
dapat digollongkan menjadi dua jenis yaitu : kebutuhan jasmani dan kebutuhan
rohani. Kebutuhan jasmani adalah kebutuhan yang berhubungan dengan fisik
seperti makan, minum, pakaian, serta rumah. Kebutuhan rohani adalah kebutuhan
yang berhubungan dengan hal kerohanian.
Untuk memenuhi semua
kebutuhannya, manusia melakukan berbagai macam upaya, salah satunya adalah
bekerja sama dengan manusia lainnya, hal ini dikarenakan kekuataan dan
kemampuan manusia saat sendirian sangat terbatas. Dengan dorongan kodrat dan
dorongan kebutuhan hidup, manusia memiliki harapan.
Menurut Abraham Maslow,
sesuai dengan kodratnya harapan manusia atau kebutuhan manusia itu adalah :
a.
kelangsungan hidup (survival)
b.
keamanan (safety)
c.
hak dan kewajiban mencintai
dan dicintai (be loving and love)
d.
diakui dilingkungan (status)
e.
perwujudan cita-cita (self
actualization)
Kelangsungan hidup
Manusia memiki tiga kebutuhan dasar dalam mempertahankan
kelangsungan hidupnya, yaitu pangan, sandang, dan papan. Kebutuhan akan pangan
ada pada tiap diri manusia sejak dilahirkan kedalam dunia ini. Setiap manusia
akan terus makan dan minum selama hidupnya sesuai dengan perkembangan
kebutuhannya. Kebutuhan manusia akan sandang atau pakaian awalnya hanya berupa
kebutuhan untuk melindungi diri dari cuaca, namun semakin berkembangnya zaman
maka kebutuhan akan sandang pun cenderung beralih menjadi kebutuhan lain.
Kebutuhan akan papan atau tempat tinggal merupakan kebutuhan dasar manusia yang
terakhir. Setiap manusia membutuhkan tempat dimana mereka dapat beristirahat
dan meluangkan pemikiran mereka tanpa diganggu oleh orang lain. Untuk memenuhi
ketiga kebutuhan dasar tersebut manusia telah belajar sejak kecil untuk
memenuhinya, dengan pengetahuan yang tinggi maka harapan untuk mendapatkan
pangan, sandang, dan papan yang layak akan terpenuhi.
Keamanan
Setiap orang membutuhkan keamanan. Keamanan tidak hanya dalam
bentuk perlindungan fisik namun juga dapat dalam bentuk moral. Keamanan secara
moril didapatkan oleh manusia biasanya melalui agama. Meski saat seseorang
sendirian tanpa adanya perlindungan yang nampak atau perlindungan secara fisik,
namun keyakinan akan adanya Tuhan yang menjaga orang tersebut maka orang
tersebut telah mendapat kemanan yang diharapkan.
Hak dan kewajiban mencintai
dan dicintai
Tiap orang memiliki hak dan kewajibannya masing-masing.Seiring
bertumbuhnya manusia maka kesadaran manusia akan hak dan kewajiban yang
dimilikinya juga akan bertumbuh. Ketika seorang anak telah beranjak dewasa maka
ia akan menganggap bahwa dirinya telah sepenuhnya dewasa, sehingga telah muncul
sebuah harapan untuk dicintai dan mencintai.
Status.
Setiap manusia membutuhkan yang namanya status. Status sangatlah
penting karena dengan status seseorang dapat mengetahui siapa dirinya yang
sebenarnya, didalam status juga teradapat harga diri seseorang. Status yang
dimiliki seseorang juga mempengaruhi nama baiknya, sebaik apapun seseorang
apabila telah rusak nama baiknya maka ia akan dianggap rendah oleh orang lain.
Dengan adanya harapan untuk memperoleh status ini berarti seseorang menguasai
hak milik atas nama baik, ingin berprestasi, ingin meningkatkan harga diri, dan
sebagainya
Perwujudan cita-cita
Manusia berharap diakui keberadaanya sesuai dengan kemampuan yang
dimilikinya. Pada saat itu manusia mengembangkan segala potensi yang ada dalam dirinya baik
bakat maupun pengetahuannya.
3. Kepercayaan
Kepercayaan berasal dari kata percaya yang
berarti mengakui atau meyakini adanya kebenaran. Kepercayaan adalah hal yang
berhubungan dengan pengakuan atau keyakinan akan adanya kebenaran. Pengetahuan
yang dimiliki oleh seseorang tidak semuanya merupakan hasil yang didapatkan
dari pemikirannya sendiri, tapi ada juga yang berasal dari orang lain. Kebenaran pengetahuan yang didapat dari orang
lain tersebut dapat diterima karena orang yang memberikan ilmu tersebut dapat
dipercaya.
Dalam agama terdapat kebenaran-kebenaran yang
dianggap diberikan oleh Tuhan baik secara langsung maupun tidak langsung.
Kepercayaan dalam hal agama merupakan keyakinan yang paling besar. Hak untuk
berpikir secara bebas menimbulkan hak beragama menurut keyakinan.
Kebenaran
Kebenaran sangat penting bagi manusia, kasrena kebenaran merupakan
pusat dari segala pikiran, sikap, dan perasaan. Dalam kehidupan, manusia
berhati-hati agar tingkah lakunya tidak menyimpang dari kebenaran karena jika
seseorang telah bertindak menyimpang dari kebenaran maka hal ini dapat
mencemarkan namanya, sehingga tanpa adanya kebenaran maka kegelisahan,
kedukaan, dan ketidakpastian yang akan mengisi hidup seseorang.
Menurut Dr.Yuyun Suriasumantri dalam bukunya : “filsafat ilmu,
sebuah pengantar Populer” ada tiga teori mengenai kebenaran, yaitu:
a.
Teori koherensi atau
konsistensi
Suatu pernyatan dianggap
benar bila pernyataan tersebut bersifat koherensi atau konsisten dengan
pernyatan-pernyataan sebelumnya yang
dianggap benar.
Contoh : Setiap manusia akan
mati, Joni adalah manusia, Joni akan mati.
b.
Teori korespondensi
Suatu pernyataan dianggap
benar bila materi pernyataan tersebut berkorespondensi (berhubungan) dengan
obyek yang dituju materi tersebut.
Contoh : Jakarta adalah
ibukota republik Indonesia
c.
Teori pragmatis
Kebenaran suatu pernyataan diukur dengan
kriteria apakah pernyataan tersebut mampu diaplikasikan dalam kehidupan
praktis.
4. Berbagai
kepercayaan dan usaha meningkatkannya
Dasar dari segala kepercayan adalah kebenaran.
Dari keseluruhannya, kepercayaan dapat dibedakan atas :
a.
Kepercayaan pada diri sendiri
Percaya pada diri sendiri
pada hakekatnya adalah percaya kepada Tuhan Yang Maha Esa. Ketika manusia mampu
mempercayai dirinya sendiri maka tidak akan ada hal yang mampu merintangi
harapannya.
b.
Kepercayaan terhadap orang
lain
Percaya kepada orang lain
berarti percaya terhadap kata hatinya, terhadap tingkah lakunya yang sesuai
dengan kata hati, atau terhadap kebenarannya. Kepercayaan sangat bergantung
kepada kebenaran dari segala ucapan dan tindakan seseorang.
c.
Kepercayaan terhadap
pemerintah
Berdasar pendangan teokratis
menurut etika, filsafat tingkah laku karya Prof.Ir.Poedjawiyatna, negara
berasal dari Tuhan, karena Tuhanlah pencipta segalanya. Menurut pandangan
demokratis kedaulatan adalah dari rakyat, rakyat adalah negara. Seorang manusia
sebagai satu individu tidak berarti karena manusia baru akan berarti apabila
ada di dalam masyarakat, negara.
d.
Kepercayaan terhadap Tuhan
Kepercayaan terhadap Tuhan
adalah sesuatu yang penting, karena manusia ada tidak dengan sendirinya, melainkan
diciptakan oleh Tuhan. Kepercayaan merupakan sebuah penghubung antara manusia
dengan Tuhannya. Ketika manusia mengaharapkan sesuatu dari Tuhan maka ia harus
percaya terlebih dahulu kepada Tuhan. Kepercayaan terhadap Tuhan yang
menciptakan langit bumi dan segala isinya membuat sebuah konsekuensi bagi tiap
umat beragama untuk melakukan pemujaan kepada Tuhan. Berbagai usaha dilakukan
oleh manusia untuk meningkatkan rasa percaya kepada Tuhannya. Usaha tersebut
tergantung kepada pribadi, kondisi, situasi, dan lingkungan. Usaha itu diantara
lain :
-
meningkatkan ketaqwaan dengan
meningkatkan ibadah
-
meningkatkan pengabdian pada
masyarakat
-
menigkatkan kecintaan
terhadap sesama manusia dengan menolong sesame atau memperhatikan sesama
-
mengurangi nafsu mengumpulkan
harta yang berlebihan atau sifat rakus
-
menekan pemikiran dan
perasaan negatif
5. Pengalaman
pribadi
Harapan merupakan hal yang
sangat penting dalam hidup. Adanya harapan membuat hidup manusia menjadi lebih
berarti. Manusia yang hidup berdasarkan harapan akan melakukan segala sesuatu
secara lebih maksimal untuk mencapai harapannya.
Harapan merupakan sebuah hal
yang tidak bisa berjalan sendiri. Harapan selalu berdampingan dengan kesabaran
dan kerja keras. Apabila harapan berjalan sendiri, maka yang ada hanyalah mimpi
yang tak akan pernah terwujud, namun bila harapan, kesabaran, dan kerja keras
bersatu, maka harapan tersebut dapat menjadi kenyataan.
Saya mengerti bahwa sebuah
harapan yang tanpa diiringi usaha adalah sebuah harapan yang mustahil terwujud.
Saya sudah merasakan bagaimana rasanya ketika apa yang saya sangat harapkan
tidak menjadi kenyataan. Ketika saya kembali melihat kebelakang, mencoba
mengulang kembali ingatan saya, saya sadar bahwa selama ini saya tidak
melakukan usaha yang maksimal dalam mengejar harapan saya.
Berulang kali gagal seolah
saya tidak pernah belajar dari kesalahan sebelumnya. Saya masih sering
berharap, berharap tanpa ada usaha yang saya lakukan. Saya berharapa dapat
menjadi yang terbaik dikelas, namun kenyataanya saya hanya menjadi orang yang
biasa-biasa saja karena memang saya tidak pernah berusaha secara penuh untuk
menjadi yang terbaik.
Ketika harapan tidak terwujud
maka yang ada hanya penyesalan. menyesal karena saya tidak serius menghadapi
harapan saya sendiri. Masuk perguruan tinggi negeri adalah salah satu harapan
terbesar saya yang tidak bisa terwujud. Memang jika dipikir-pikir selama
setahun belakangan usaha saya tidak maksimal dalam belajar.
Maskipun saya gagal dalam
harapan tersebut, saya masih memiliki banyak harapan ayngmasih menunggu untuk
diwujudkan. Saya tidak bisa terpaku dan terus menyesali akan apa yang sudah
terjadi karena itu hanya akan membuang waktu dan produktivitas saya sebagai
seorang pemuda.
Yang menjadi tujuan saya saat
ini adalah mengubah semua apa yang saya anggap sebagai harapan yang tidak
tercapai menjadi sebuah kekuatan untuk menggapai harapan lain yang jauh lebih
besar. Kegagalan yang saya alami telah mengajari saya banyak hal, mengajari
saya bahwa setiap waktu adalah penting untuk mewujudkan harrapan, mengajari
saya untuk tetap konsisten bekerja keras dan konsisten untuk bersabar.
Terkadang meskipun usaha yang
telah dilakukan demi sebuah harapan telah mencapai batas maksimum, ada kalanya
usaha tersebut seakan sia-sia karena apa yang diharapkan tidak terwujud. Bila
hal ini terjadi maka kita hanya bisa bersabar dan menyerahkan semua kerja keras
kita kepada Tuhan. Ketika suatu harapan gagal dicapai maka harapan lain masih
menanti untuk dicapai, hal inilah yang membuat saya tidak terpaku pada kegagalan
melainkan terus memandang masa depan.
6. Daftar pustaka
Ebook Gunadarma
0 komentar:
Posting Komentar