Minggu, 19 Oktober 2014

Manusia dan Harapan

Ilmu Budaya Dasar




Daftar Isi

Judul ……………………………………….……………….……………..   1
Daftar Isi…………………………………,…………….………………….  2
1. Pengertian harapan…..……………….………………………………….  3
2.Penyebab manusia memiliki harapan.……………......……………….......  4
3.Kepercayaan……………………………………………………………..  7
4.Berbagai kepercayaan dan usaha meningkatkannya…..……………..…...   9
5. Pengalaman Pribadi….…………………………….……………..…......  11
6. Daftar Pustaka…………………………………………………………..  13    




Manusia dan Harapan

1.     Pengertian harapan
Harapan berasal dari kata harap yang berarti keinginan supaya sesuatu terjadi sehingga harapan berarti sesuatu yang diinginkan dapat terjadi,harapan sendiri berarti menyangkut akan masa depan. Tinggi rendahnya sebuah harapan tergantung dari pengetahuan, pengalaman, lingkungan hidup, dan kemampuan seseorang. Harapan dapat tercapai tergantung dari usaha orang yang memiliki harapan, semakin berusaha seseorang maka kemungkinan harapannya tercapai juga semakin besar.
Contoh:
-          Seorang murid belajar sungguh-sungguh karena ia berharap bisa jadi juara kelas.
-          Seorang pengusaha yang merintis usahanya dengan sungguh-sungguh dari awal dengan harapan agar usahanya akan sukses dikemudian hari.
Harapan dan cita-cita memiliki perbedaan meskipun keduanya terlihat sama. Harapan dan cita-cita memiliki kesamaan dalam hal batasan waktu, karena harapan dan cita-cita menyangkut masa depan dimana hal yang diharapkan atau dicita-citakan belum terjadi serta kesamaan dalam hal alasan dari munculnya harapan atau cita-cita tersebut yaitu keinginan akan hal yang lebih baik atau meningkat. harapan dan cita-cita memiliki perbedaan pada apa yang diharapkan, harapan merupakan keinginan supaya sesuatu yang tidak terlalu muluk terjadi atau dapat dikatakan harapan menyangkut hal yang masuk akal, sedangkan cita-cita tidak tergantung pada hal yang masuk akal atau bersifat imajiner.



2.     Penyebab manusia memiliki harapan
Manusia menurut kodratnya adalah makhluk sosial. Ketika manusia tinggal dan hidup ditengah-tengah masyarakat maka ia telah memulai kehidupan sosialnya. Ditengah-tengah kehidupan sosialnya lah manusia dapat hidup dan berkembang secara optimal baik fisik maupun mentalnya. Ada dua hal yang mendorong manusia bergaul dengan manusia lain atau masuk dalam sebuah kehidupan sosial, yaitu dorongan kodrat dan dorongan kebutuhan hidup.
-          Dorongan Kodrat
Kodrat adalah sifat, keadaan, atau pembawaan alamiah yang sudah terjelma dalam diri manusia sejak diciptakan oleh Tuhan. Dorongan kodrat membuat manusia memiliki kemampuan untuk menginginkan sesuatu atau berharap, misalnya, ketika seseorang menonton pertunjukkan lawak berarti hal itu dikarenakan ia ingin tertawa atau mengharapkan sebuah hiburan, sang pelawak pun ingin ditonton oleh penonton karena ia berharap dapat membuat menghibur dengan membuat mereka tertawa, apabila penonton tidak tertawa maka harapan kedua belah pihak gagal.
Kodrat tidak hanya dimiliki oleh manusia melainkan juga oleh binatang, hanya saja terdapat perbedaan besar diantara keduanya. Perbedaan tersebut ialah adanya budi dan kehendak pada manusia yang tidak dimiliki oleh hewan. Budi adalah akal, kemampuan untuk memilih. Dengan budinya manusia dapat memilih mana yang  baik dan mana yang buruk, yang benar dan yang salah, dengan budinya ini manusia mampu mempertimbangkan keputusannya serta dengan kehendaknya manusia dapat memilih. Dengan kodratnya ini, maka manusia memiliki harapan.
-          Dorongan Kebutuhan Hidup
Kebutuhan yang bermacam-macam merupakan salah satu kodrat yang dimiliki oleh manusia. Kebutuhan hidup manusia dapat digollongkan menjadi dua jenis yaitu : kebutuhan jasmani dan kebutuhan rohani. Kebutuhan jasmani adalah kebutuhan yang berhubungan dengan fisik seperti makan, minum, pakaian, serta rumah. Kebutuhan rohani adalah kebutuhan yang berhubungan dengan hal kerohanian.
Untuk memenuhi semua kebutuhannya, manusia melakukan berbagai macam upaya, salah satunya adalah bekerja sama dengan manusia lainnya, hal ini dikarenakan kekuataan dan kemampuan manusia saat sendirian sangat terbatas. Dengan dorongan kodrat dan dorongan kebutuhan hidup, manusia memiliki harapan.
Menurut Abraham Maslow, sesuai dengan kodratnya harapan manusia atau kebutuhan manusia itu adalah :
a.       kelangsungan hidup (survival)
b.      keamanan (safety)
c.       hak dan kewajiban mencintai dan dicintai (be loving and love)
d.      diakui dilingkungan (status)
e.       perwujudan cita-cita (self actualization)

Kelangsungan hidup
Manusia memiki tiga kebutuhan dasar dalam mempertahankan kelangsungan hidupnya, yaitu pangan, sandang, dan papan. Kebutuhan akan pangan ada pada tiap diri manusia sejak dilahirkan kedalam dunia ini. Setiap manusia akan terus makan dan minum selama hidupnya sesuai dengan perkembangan kebutuhannya. Kebutuhan manusia akan sandang atau pakaian awalnya hanya berupa kebutuhan untuk melindungi diri dari cuaca, namun semakin berkembangnya zaman maka kebutuhan akan sandang pun cenderung beralih menjadi kebutuhan lain. Kebutuhan akan papan atau tempat tinggal merupakan kebutuhan dasar manusia yang terakhir. Setiap manusia membutuhkan tempat dimana mereka dapat beristirahat dan meluangkan pemikiran mereka tanpa diganggu oleh orang lain. Untuk memenuhi ketiga kebutuhan dasar tersebut manusia telah belajar sejak kecil untuk memenuhinya, dengan pengetahuan yang tinggi maka harapan untuk mendapatkan pangan, sandang, dan papan yang layak akan terpenuhi.
Keamanan
Setiap orang membutuhkan keamanan. Keamanan tidak hanya dalam bentuk perlindungan fisik namun juga dapat dalam bentuk moral. Keamanan secara moril didapatkan oleh manusia biasanya melalui agama. Meski saat seseorang sendirian tanpa adanya perlindungan yang nampak atau perlindungan secara fisik, namun keyakinan akan adanya Tuhan yang menjaga orang tersebut maka orang tersebut telah mendapat kemanan yang diharapkan.
Hak dan kewajiban mencintai dan dicintai
Tiap orang memiliki hak dan kewajibannya masing-masing.Seiring bertumbuhnya manusia maka kesadaran manusia akan hak dan kewajiban yang dimilikinya juga akan bertumbuh. Ketika seorang anak telah beranjak dewasa maka ia akan menganggap bahwa dirinya telah sepenuhnya dewasa, sehingga telah muncul sebuah harapan untuk dicintai dan mencintai.
Status.
Setiap manusia membutuhkan yang namanya status. Status sangatlah penting karena dengan status seseorang dapat mengetahui siapa dirinya yang sebenarnya, didalam status juga teradapat harga diri seseorang. Status yang dimiliki seseorang juga mempengaruhi nama baiknya, sebaik apapun seseorang apabila telah rusak nama baiknya maka ia akan dianggap rendah oleh orang lain. Dengan adanya harapan untuk memperoleh status ini berarti seseorang menguasai hak milik atas nama baik, ingin berprestasi, ingin meningkatkan harga diri, dan sebagainya
Perwujudan cita-cita
Manusia berharap diakui keberadaanya sesuai dengan kemampuan yang dimilikinya. Pada saat itu manusia mengembangkan  segala potensi yang ada dalam dirinya baik bakat maupun pengetahuannya.



3.     Kepercayaan
Kepercayaan berasal dari kata percaya yang berarti mengakui atau meyakini adanya kebenaran. Kepercayaan adalah hal yang berhubungan dengan pengakuan atau keyakinan akan adanya kebenaran. Pengetahuan yang dimiliki oleh seseorang tidak semuanya merupakan hasil yang didapatkan dari pemikirannya sendiri, tapi ada juga yang berasal dari orang lain.  Kebenaran pengetahuan yang didapat dari orang lain tersebut dapat diterima karena orang yang memberikan ilmu tersebut dapat dipercaya.
Dalam agama terdapat kebenaran-kebenaran yang dianggap diberikan oleh Tuhan baik secara langsung maupun tidak langsung. Kepercayaan dalam hal agama merupakan keyakinan yang paling besar. Hak untuk berpikir secara bebas menimbulkan hak beragama menurut keyakinan.

Kebenaran
Kebenaran sangat penting bagi manusia, kasrena kebenaran merupakan pusat dari segala pikiran, sikap, dan perasaan. Dalam kehidupan, manusia berhati-hati agar tingkah lakunya tidak menyimpang dari kebenaran karena jika seseorang telah bertindak menyimpang dari kebenaran maka hal ini dapat mencemarkan namanya, sehingga tanpa adanya kebenaran maka kegelisahan, kedukaan, dan ketidakpastian yang akan mengisi hidup seseorang.
Menurut Dr.Yuyun Suriasumantri dalam bukunya : “filsafat ilmu, sebuah pengantar Populer” ada tiga teori mengenai kebenaran, yaitu:
a.       Teori koherensi atau konsistensi
Suatu pernyatan dianggap benar bila pernyataan tersebut bersifat koherensi atau konsisten dengan pernyatan-pernyataan sebelumnya  yang dianggap benar.
Contoh : Setiap manusia akan mati, Joni adalah manusia, Joni akan mati.
b.      Teori korespondensi
Suatu pernyataan dianggap benar bila materi pernyataan tersebut berkorespondensi (berhubungan) dengan obyek yang dituju materi tersebut.
Contoh : Jakarta adalah ibukota republik Indonesia
c.       Teori pragmatis
Kebenaran suatu pernyataan diukur dengan kriteria apakah pernyataan tersebut mampu diaplikasikan dalam kehidupan praktis.



4.     Berbagai kepercayaan dan usaha meningkatkannya
Dasar dari segala kepercayan adalah kebenaran. Dari keseluruhannya, kepercayaan dapat dibedakan atas :
a.       Kepercayaan pada diri sendiri
Percaya pada diri sendiri pada hakekatnya adalah percaya kepada Tuhan Yang Maha Esa. Ketika manusia mampu mempercayai dirinya sendiri maka tidak akan ada hal yang mampu merintangi harapannya.
b.      Kepercayaan terhadap orang lain
Percaya kepada orang lain berarti percaya terhadap kata hatinya, terhadap tingkah lakunya yang sesuai dengan kata hati, atau terhadap kebenarannya. Kepercayaan sangat bergantung kepada kebenaran dari segala ucapan dan tindakan seseorang.
c.       Kepercayaan terhadap pemerintah
Berdasar pendangan teokratis menurut etika, filsafat tingkah laku karya Prof.Ir.Poedjawiyatna, negara berasal dari Tuhan, karena Tuhanlah pencipta segalanya. Menurut pandangan demokratis kedaulatan adalah dari rakyat, rakyat adalah negara. Seorang manusia sebagai satu individu tidak berarti karena manusia baru akan berarti apabila ada di dalam masyarakat, negara.
d.      Kepercayaan terhadap Tuhan
Kepercayaan terhadap Tuhan adalah sesuatu yang penting, karena manusia ada tidak dengan sendirinya, melainkan diciptakan oleh Tuhan. Kepercayaan merupakan sebuah penghubung antara manusia dengan Tuhannya. Ketika manusia mengaharapkan sesuatu dari Tuhan maka ia harus percaya terlebih dahulu kepada Tuhan. Kepercayaan terhadap Tuhan yang menciptakan langit bumi dan segala isinya membuat sebuah konsekuensi bagi tiap umat beragama untuk melakukan pemujaan kepada Tuhan. Berbagai usaha dilakukan oleh manusia untuk meningkatkan rasa percaya kepada Tuhannya. Usaha tersebut tergantung kepada pribadi, kondisi, situasi, dan lingkungan. Usaha itu diantara lain :
-          meningkatkan ketaqwaan dengan meningkatkan ibadah
-          meningkatkan pengabdian pada masyarakat
-          menigkatkan kecintaan terhadap sesama manusia dengan menolong sesame atau memperhatikan sesama
-          mengurangi nafsu mengumpulkan harta yang berlebihan atau sifat rakus
-          menekan pemikiran dan perasaan negatif


5.     Pengalaman pribadi
Harapan merupakan hal yang sangat penting dalam hidup. Adanya harapan membuat hidup manusia menjadi lebih berarti. Manusia yang hidup berdasarkan harapan akan melakukan segala sesuatu secara lebih maksimal untuk mencapai harapannya.
Harapan merupakan sebuah hal yang tidak bisa berjalan sendiri. Harapan selalu berdampingan dengan kesabaran dan kerja keras. Apabila harapan berjalan sendiri, maka yang ada hanyalah mimpi yang tak akan pernah terwujud, namun bila harapan, kesabaran, dan kerja keras bersatu, maka harapan tersebut dapat menjadi kenyataan.
Saya mengerti bahwa sebuah harapan yang tanpa diiringi usaha adalah sebuah harapan yang mustahil terwujud. Saya sudah merasakan bagaimana rasanya ketika apa yang saya sangat harapkan tidak menjadi kenyataan. Ketika saya kembali melihat kebelakang, mencoba mengulang kembali ingatan saya, saya sadar bahwa selama ini saya tidak melakukan usaha yang maksimal dalam mengejar harapan saya.
Berulang kali gagal seolah saya tidak pernah belajar dari kesalahan sebelumnya. Saya masih sering berharap, berharap tanpa ada usaha yang saya lakukan. Saya berharapa dapat menjadi yang terbaik dikelas, namun kenyataanya saya hanya menjadi orang yang biasa-biasa saja karena memang saya tidak pernah berusaha secara penuh untuk menjadi yang terbaik.
Ketika harapan tidak terwujud maka yang ada hanya penyesalan. menyesal karena saya tidak serius menghadapi harapan saya sendiri. Masuk perguruan tinggi negeri adalah salah satu harapan terbesar saya yang tidak bisa terwujud. Memang jika dipikir-pikir selama setahun belakangan usaha saya tidak maksimal dalam belajar.
Maskipun saya gagal dalam harapan tersebut, saya masih memiliki banyak harapan ayngmasih menunggu untuk diwujudkan. Saya tidak bisa terpaku dan terus menyesali akan apa yang sudah terjadi karena itu hanya akan membuang waktu dan produktivitas saya sebagai seorang pemuda.
Yang menjadi tujuan saya saat ini adalah mengubah semua apa yang saya anggap sebagai harapan yang tidak tercapai menjadi sebuah kekuatan untuk menggapai harapan lain yang jauh lebih besar. Kegagalan yang saya alami telah mengajari saya banyak hal, mengajari saya bahwa setiap waktu adalah penting untuk mewujudkan harrapan, mengajari saya untuk tetap konsisten bekerja keras dan konsisten untuk bersabar.
Terkadang meskipun usaha yang telah dilakukan demi sebuah harapan telah mencapai batas maksimum, ada kalanya usaha tersebut seakan sia-sia karena apa yang diharapkan tidak terwujud. Bila hal ini terjadi maka kita hanya bisa bersabar dan menyerahkan semua kerja keras kita kepada Tuhan. Ketika suatu harapan gagal dicapai maka harapan lain masih menanti untuk dicapai, hal inilah yang membuat saya tidak terpaku pada kegagalan melainkan terus memandang masa depan.




6.     Daftar pustaka
Ebook Gunadarma
 


0 komentar:

Posting Komentar

 
;