Pertambahan penduduk merupakan
hal yang saat ini sedang dihadapi oleh setiap negara di dunia. Pertambahan
peduduk dapat membawa dampak positif seperti menjaga tersedianya sumber daya
manusia, namun pertambahan penduduk juga membawa permasalahan sosial ekonomi.
Permasalahan tersebut disebabkan oleh sulitnya untuk memenuhi kebutuhan setiap
individu yang ada. Keinginan manusia bersifat tidak terbatas dan berbeda satu
dengan yang lainnya sedangkan sumber daya untuk memenuhi keinginan manusia
bersifat terbatas. Terbatasnya sumber daya akan membuat manusia saling bersaing
untuk mendapatkan sumber daya tersebut demi memenuhi kebutuhan dan keinginannya.
Indonesia merupakan negara yang
masih termasuk dalam kategori negara berkembang. Hal tersebut dikarenakan
Indonesia memiliki tingkat pertumbuhan penduduk yang tinggi bila dibandingkan
dengan negara maju. Meskipun saat ini tingkat pertumbuhan penduduk Indonesia
sudah mulai berkurang hingga 1,2% namun angka tersebut masih cukup jauh bila
dibandingkan dengan Belanda yang memiliki angka pertamabahan penduduk 0,3% atau
Amerika sebesar 0,7%.
Menurut Mulyadi (2008),
pertumbuhan penduduk diakibatkan oleh 4 komponen, yaitu kelahiran (fertilitas),
kematian (mortlitas), migrasi masuk dan migrasi keluar. Tingkat kelahiran atau
fertilitas merupakan salah satu faktor utama dalam pertambahan penduduk di
Indonesia diiringi dengan tingkat kematian atau mortalitas. Tingginya tingkat
kelahiran bila diiringi rendahnya tingkat kematian maka akan menambah jumlah
penduduk namun bila tingkat kelahiran rendah dan tingkat kematian juga rendah
maka jumlah penduduk cenderung akan tetap. Migrasi keluar dan masuk juga
merupakan faktor yang mempengaruhi pertambahan penduduk pada suatu negara.
Migrasi masuk dalam jumlah besar akan menambah jumlah penduduk, sebaliknya bila
jumlah migrasi keluar besar maka jumlah penduduk akan berkurang.
Menurut data dari Badan Pusat
Statistik dalam “Proyeksi Penduduk Indonesia 2010-2035” dapat dilihat bahwa
pertumbuhan penduduk di Indonesia akan mengalami perkembangan hingga tahun
2035. Proyeksi yang dilakukan oleh Badan Pusat Statistik dibuat dengan
menggunakan metode yang didasarkan pada asumsi kecenderungan kelahiran,
kematian dan perpindahan. Hasil proyeksi tersebut telah disetujui oleh tim yang
terdiri dari para pejabat BAPPENAS, BKKBN, Kementerian Kesehatan, BPS, para
akademisi dan pihak lain yang terkait.
Berikut adalah beberapa hasil
proyeksi penduduk Indonesia menurut BPS
:
Berdasarkan data tersebut maka
diramalkan bahwa tahun 2035 Indonesia akan memiliki penduduk sebesar kurang
lebih 305.652.400. Jumlah penduduk yang makin besar tersebut apabila tidak
ditangani dengan tepat oleh pemerintah tentu akan membuat permasalahan yang
besar. Mengingat luas Indonesia yang tidak bertambah maka permasalahan mengenai
tempat tinggal akan sangat mungkin terjadi pada tahun 2035, bila kebutuhan
lahan tinggal bertambah maka kemungkinan pengambil-alihan fungsi lahan pertanian
atau kehutanan juga sangat mungkin terjadi. Dilihat berdasarkan umur maka
pendidikan juga menjadi faktor yang harus dipertimbangkan karena penduduk
berumur 0-24 tahun cukup mendominasi struktur kependudukan Indonesia hingga
tahun 2035. Berdasarkan data tersebut maka masih banyak lagi
permasalahan-permasalahan yang mungkin terjadi di Indonesia maka pemerintah
dibantu dengan masayarakat harus mampu mengatasi permasalahan-permasalahan yang
mungkin saja terjadi akibat pertambahan penduduk terebut dimasa depan.
Sumber : BAPPENAS , jurnal UNESA
1 komentar:
ijin share yah kak makasih
perbedaan tepung tapioka dan tepung kanji
Posting Komentar