Sabtu, 27 September 2014

Tugas IBD



Ilmu Budaya Dasar




  
Nama : Lungun Ali Rusky Simbolon
NPM : 36414168
Kelas : 1ID06
Fakultas : Teknologi Industri
Jurusan : Teknik Industri




1.     Komposisi Manusia
Dalam kehidupan, manusia merupakan pemegang kunci kebudayaan. Tanpa adanya manusia maka budaya tidak akan ada. Manusia sendiri memiliki banyak definisi tergantung dari sisi mana manusia itu dibahas. Dari sisi biologi manusia didefinisikan sebagai makhluk berspesies homo sapiens dan berkelas mammalia. Dari sisi fisika, manusia didefinisikan sebagai kumpulan dari energi yang terpusat menjadi satu kesatuan fisik. Dari sisi kimia, manusia didefinisikan sebagai kumpulan pertikel atom yang terintegrasi membentuk fisik tubuh. Sebagai makhluk sosial manusia juga dapat dilihat dari sisi ilmu sosial. Dalm ilmu ekonomi manusia disebut homo economicus karena selalu memperhitungkan segala kegiatan dan dalam sisi sosiologi manusia ­dikatakan sebagai makhluk sosial yang tidak dapat berdiri sendiri.
Sebagai makhluk yang kompleks, manusia terdiri dari beberapa unsur yang membangun dirinya. Terdapat dua pandangan mengenai apa saja unsur-unsur yang membangun manusia itu. Pandangan pertama mengatakan bahwa manusia terdiri dari 4 unsur yang saling terkait satu sama lain, yaitu :
a.       Jasad   :  Tubuh biologis manusia yang dapat diraba dan dapat dilihat mata
b.      Hayat  : Mengandung unsur kehidupan yang dapat menggerakkan tubuh.
c.       Roh     : Sebuah daya yang mengerti akan kebenaran dan bekerja secara spiritiual
serta memiliki kemampuan untuk mencipta
d.      Nafs    : Sebuah kesadaran akan diri sendiri.
Pandangan yang kedua mengatakan bahwa manusia sebagai satu kepribadian yang utuh meiliki tiga unsur, yaitu :
a.       Id              :  Sebuah energi psikis yang terkait dengan sex dan tidak terikat dengan dunia
luar.Id diatur oleh sebuah prinsip mengenai kesenangan yang mencari kepuasan instingtual libidinal yang harus dipuaskan melalui pengalaman seksual baik secara langsung ataupun tidak langsung.
b.      Ego            : Bagian dari struktur kepribadian yang berperan menjembatani Id dengan dunia
luar sehingga Id dapat dimengerti oleh orang lain. Ego diatur oleh prinsip realitas sehingga sadar akan tuntutan dunia luar. Ego bertugas untuk mengatur dorongan Id agar dapat dipuaskan melalui cara yang dapat diterima oleh dunia luar.
c.       Super ego  : Sebuah kesatuan akan standar moral yang diterima oleh ego dari dunia luar
mengenai konsep postif dan negatif akan segala sesuatunya. Super ego mangatur tentang hal-hal apa saja yang dianggap baik dan buruk sehingga apabila terjadi penyimpangan dari hal yang dianggap baik maka akan menyebabkan dikenakannya sanksi.


1.1        Hakekat Manusia
Sebagai makhluk hidup manusia memiliki ketentuan dasar dalam kehidupannya. Manusia memiliki ketentuan dasar yang terkait akan keberadaanya di dunia ini.

A.    Manusia sebagai makhluk ciptaan Tuhan yang memiliki kesatuan atas tubuh dan jiwa.
Manusia terdiri dari dua bagian utama, yaitu tubuh dan jiwa. Tubuh merupakan sebuah materi yang menjadi tempat dari jiwa. Tubuh bersifat real dan bersifat tidak abadi. Ketika manusia mati, maka tubuh akan hancur dan jiwa akan kembali kepada Tuhan yang merupakan pemberi kehidupan itu sendiri. Jiwa bersifat tidak real dan abadi sehingga jiwa tidak mengalami kehancuran seperti tubuh.
B.     Manusia sebagai makhluk yang paling sempurna.

Manusia dibekali dengan akal oleh Tuhan ketika tercipta di dunia. Akal inilah yang merupakan alasan utama mengapa manusia dikatakan sebagai makhluk yang paling sempurna. Dengan adanya akal manusia mampu mengolah segala sesuatu yang ada disekitarnya dengan sangat baik. Dengan akal manusia mampu menciptakan berbagai ilmu dan teknologi yang mampu mempermudah kehidupannya. Selain akal manusia juga mempunyai perasaan dan kehendak. Dengan perasaan manusia menciptakan kesenian. Perasaan dibagi kedalam dua jenis, yaitu perasaan inderawi dan rohani. Perasaan inderawi didasarkan pada rangsangan pada panca indera. Perasaan rohani didasarkan pada perasaan luhur yang hanya dimiliki oleh manusia yang membuat manusia mengerti akan pengetahuan (intelektual), keindahan (estetis), kebaikan (etis), harga diri, sosialisasi, dan keTuhanan. Adanya kehendak pada diri manusia membuat manusia mampu menciptakan perilaku yang baik menurut moral.

C.     Manusia sebagai makhluk hayati yang berbudaya.

Manusia merupakan hasil dari interaksi unsur-unsur hayati dan budayawi. Sebagai makhluk hayati manusia dapat dilihat dari sisi ilmu biologi, kimia, dan fisika, sedangkan sebagai makhluk budayawi manusia dapat dilihat dari sisi ilmu sosial dan kesenian.

2.     Kebudayaan
Kebudayaan memiliki asal kata dari bahasa sansekerta yaitu budhayah yang berarti budi atau akal. Dalam bahasa latin budaya berasal dari kata colere yang berarti mengolah tanah. Dari pengertian tersebut budaya dapat dikatakan sebagai segala usaha manusia yang berasal dari akal budinya untuk mengolah tanah tempat tinggalnya. E.B.Tylor (1871) seorang antropolog mengatakan bahwa kebudayaan adalah kompleks yang mencakup pengetahuan, kepercayaan, kesenian, moral, hukum, adat istiadat dan kemampuan lain serta kebiasaan-kebiasaan yang didapatkan manusia sebagai anggota masyarakat
Selo Soemarjan dan Soelaeman Soemardi merumuskan kebudayaan sebagai semua hasil karya, rasa, dan cipta masyarakat. Karya manusia yang melahirkan teknologi digunakan untuk menguasai alam sekitarnya, sehingga hasil dari alam tersebut dapat dimanfaatkan untuk kepentingan masyarakat. Rasa menghasilkan ketentuan dan nilai yang berguna untuk mengatur masalah-masalah yang ada dalam masyarakat. Cipta merupakan kemampuan berpikir masyarakat yang menghasilkan ilmu pengetahuan serta filsafat kehidupan.

2.1                         Unsur-unsur Budaya
Unsur budaya yang akan dibicarakan disini lebih mengacu kepada apa saja sesungguhnya kebudayaan itu. Setiap bangsa memiliki unsur besar serta unsure kecil dalam yang menjadi kesatuan dalam kebudayaannya. C.Kluckhohn di dalam karyanya yang berjudul “Universal Categories Of Culture” mengemukakan bahwa ada tujuh unsur kebudayaan universal, yaitu :
a.       Sistem Religi
Hasil dari kecerdasan berpikir manusia yang percaya akan adanya kekuatan diluar kekuatannya sendiri yang maha besar sehingga manusia takut dan menyembahnya. Hal inilah yang menjadi dasar kepercayaan yang sekarang menjadi agama
b.      Sistem Organisasi Masyarakat
Lahir dari kesadaran manusia bahwa dirinya sendiri lemah sehingga manusia menciptakan organisasi masyarakat untuk saling bekerja sama demi menutupi kelemahan tersebut.
c.       Sistem Pengetahuan
Berasal dari akal pikiran manusia yang mengkaji segala sesuatunya sehingga lahirlah pengetahuan. Pengetahuan dapat diperoleh dari diri sendiri maupun orang lain.
d.      Sistem Mata Pencaharian Hidup dan Sistem-Sistem Ekonomi
Hasil pemikiran manusia yang bertujuan untuk memajukan tingkat kehidupan manusia.
e.       Sistem Teknologi dan Peralatan
Berasal dari kesulitan manusia dalam menghadapi masalah yang ada pada kehidupannya sehari-hari. Akal manusia mencari cara untuk melewati masalah tersebut dengan menciptakan berbagai teknologi dan perlatan yang mampu mempermudah manusia untuk mengahdapi masalah yang ada.
f.       Bahasa
Sebuah kemampuan manusia untuk berkomunikasi dengan kode tertentu yang disempurnakan untuk penggunaan sehari-hari dengan sesame manusia. Awalnya bahasa berbentuk lisan dan berkembang ke bahasa tulisan.
g.      Kesenian
Setelah manusia memenuhi kebutuhan fisiknya, manusia juga butuh memenuhi kebutuhan psikisnya. Kebutuhan psikis manusia sendiri beragam, namun dapat diartikan sebagai kebutuhan manusia akan keindahan, dan keindahan tersebut dapat dipenuhi melalui kesenian.

2.2                         Wujud budaya
Menurut dimensi wujudnya, kebudayaan mempunyai tiga wujud, yaitu :
a.       Kompleks Gagasan, Konsep, dan Pikiran Manusia
Disebut sebagai sistem budaya, bersifat abstrak, dan terdapat pada pemikiran tiap manusia yang menganutnya.
b.      Kompleks Aktifitas
Disebut sebagai sistem sosial. Sebuah bentuk interaksi yang bersifat kongkret dan dapat diamati. Sistem sosial berisikan interaksi sesama manusia yang beralngsung terus menerus berdasar pada norma dan adat istiadat tertentu.
c.       Wujud Sebagai Benda
Aktivitas karya manusia menghasilkan berbagai benda yang berguna bagi kehidupannya. Kebudayaan dalam bentuk fisik dapat disebut sebagai kebudayaan fisikyang mencakup benda diam maupun benda bergerak.


3.     Manusia dan Kebudayaan
Manusia dan budaya merupakan dua hal yang saling berkaitan, namun yang memegang kunci utamanya adalah manusia, karena manusia yang menciptakan budaya. Manusia dan budaya dapat dikatakan sebagai satu kesatuan meskipun keduanya berbeda, karena ketika manusia menciptakan sebuah budaya, maka budaya itu akan mengatur kehidupan manusia, hal inilah yang membuat manusia dan budaya menjadi satu.
Ketika membicarakan kebudayaan maka yang kita bicarakan adalah sebuah cita-cita atau harapan yang diinginkan pembuat budaya tersebut. Dalam istilah lainnya sebuah budaya merupakan perwujudan dari manusia itu sendiri, karena apa yang terkandung dalam suatu budaya tidak akan jauh dari apa yang diharapkan oleh manusia yang membuat kebudayaan tersebut.
Hubungan manusia dengan budaya dapat disetarakan dengan hubungan antara manusia dengan masyarakat yang keduanya saling terkait. Proses keterakitan tersebut tercipta melalui tiga tahap, yaitu :
a.       Eksternalisasi        : Proses dimana manusia mengekspresikan dirinya dengan
membangun dunia yang ada disekitarnya. Dalam proses ini masyarakat menjadi sebuah kenyataan yang dibuat oleh manusia.
b.      Obyektivasi           : Proses dimana masyarakat menjadi sebuah realitas obyektif yang
terpisah dari manusia dan berhadapan dengan manusia itu sendiri. Hal ini menyebabkan masyarakat dan segala perangkat sosialnya akan mempengaruhi dan membentuk kehidupan manusia
c.       Internalisasi           : Proses dimana masyarakat kembali menjadi satu realitas dengan
manusia. Dalam hal ini manusia kembali mempelajari masyarakatnya sendiri agar manusia dapat hidup dengan baik ditengah-tengah masyarakat, sehingga manusia menjadi sebuah kenyataan yang dibentuk oleh masyarakat.

4.     Kesimpulan        
Manusia dan kebudayaan, atau manusia dengan masyarakat memiliki keterkaitan yang sangat erat. Keduanya saling bergantung satu sama lain. Manusia yang terdiri dari berbagai macam unsur yang rumit menciptakan budaya sebagai bentuk pengekspresian diri atas segala unsur dan hakekat yang dimiliki oleh manusia. Dalam budaya terdapat berbagai macam hal yang merupakan hasil pemikiran manusia tentang sebuah standar kehidupan yang baik. Dengan adanya akal yang diberikan oleh Tuhan kepada manusia maka manusia menjadi makhluk yang paling sempurna di dalam bumi ini. Dengan akalnya manusia akan terus berkembang mencari standar baru tentang sebuah kehidupan yang dianggap baik baginya dengan memecahkan berbagai permasalahan yang juga terus berkembang seiring perkembangan pemikiran manusia tersebut.



5.     Pengalaman Pribadi    
          Nama saya Lungun Ali Rusky Simbolon, seorang pemuda yang lahir di tanah Batak. Saya lahir di RSU.Sibolga di daerah Sibolga, Tapanuli Utara, 18 tahun yang lalu. Selama 18 tahun kehidupan saya, sudah banyak yang saya rasakan. Ada banyak hal menarik yang terdapat dalam budaya orang Batak untuk dibicarakan.
          Hal menarik yang pertama adalah mengenai marga yang dimiliki oleh setiap orang Batak. Ada banyak marga yang dimiliki oleh orang Batak, bahkan sampai saat ini saya tidak tahu berapa jumlah pasti marga yang ada pada orang Batak. Setiap marga orang Batak diturunkan oleh ayah kepada anaknya, baik laki-laki maupun perempuan, dan hanya seorang ayah atau seorang laki-laki yang bisa menurunkan marga kepada anak-anaknya.
          Contohnya, ayah saya bermarga Simbolon dan ibu saya bermarga Sinaga, maka otomatis saya bermarga Simbolon karena ayah saya bermarga Simbolon. Ibu saya bermarga Sinaga karena kakek saya bermarga Sinaga, tetapi karena ia seorang perempuan maka ibu saya tidak bisa menurunkan marga Sinaga kepada saya, atau bisa dibilang marga akan berhenti pada keturunan perempuan.      
          Sampai saat ini, saya masih tidak mengerti bagaimana orang batak zaman dahulu dapat menciptakan sebuah sistem pengklasifikasian manusia yang disebut dengan marga dan apa tujuan dari diciptakannya marga itu sendiri. Dalam marga ini terdapat berbagai peraturan yang mengatur setiap pemilik marga dengan sesama marganya atau dengan marga lainnya. Dua orang yang memiliki marga sama dapat dikatakan sebagai saudara, meskipun asal keluarganya berbeda. Contohnya, marga saya adalah Simbolon dan apabila saya bertemu dengan orang lain yang juga bermarga Simbolon maka dapat dikatakan kami adalah saudara karena satu marga.
          Ada sebuah peraturan yang dari dulu tidak boleh dilanggar oleh orang batak, yaitu menikahi seseorang yang bermarga sama, jadi saya tidak bisa menikah dengan perempuan manapun yang bermarga Simbolon juga, karena kami adalah saudara. Sebenarnya masih banyak peraturan yang ada mengenai masalah marga ini, tapi tidak mungkin saya jelaskan semuanya karena saya sendiripun masih tidak begitu mengerti mengenai peraturan-peraturan tersebut.
          Saya senang dilahirkan sebagai orang batak karena ketika saya bertemu dengan orang batak lainnya saya merasa seperti sudah mengenal orang tersebut sejak lama, apa lagi ketika saya bertemu dengan orang batak yang masih mengerti tentang marga.
          Sebuah pengalaman yang sampai saat ini masih sering saya rasakan adalah ketika saya bertemu atau berkumpul dengan orang batak lainnya, saya merasa seperti memiliki sebuah keluarga besar yang tidak didasari atas adanya hubungan darah. Saya bisa berbicara dan memperlakukan mereka layaknya seorang saudara kandung, begitu juga sebaliknya, mereka memperlakukan saya layaknya salah satu dari saudara mereka. Pernah saya bertemu dengan orang batak yang satu marga dengan saya dan kami rasanya sudah seperti saudara padahal kami baru bertemu saat itu saja. Itulah sebuah pengalaman saya mengenai marga ini.

0 komentar:

Posting Komentar

 
;