Selasa, 10 Januari 2017 1 komentar

Review Jurnal Teknik Industri


Judul Jurnal   : ISO 9001 Aspects Related to Performance and Their Level of Implementation
Penulis          : Jordi Castello Dalmau, Gerusa Gimenez, Rodolfo De Castro
Tahun            : 2016
Download     : Disini
Volume         : 9


 
ABSTRAKSI

Tujuan : Ribuan perusahaan dalam 3 dekade terakhir memegang standar ISO 9001 untuk mengembangkan pencapaian perusahaan dan kepuasan pelanggan. ­Literatur terbaru saat ini telah mengidentifikasi adanya “tingkatan” dalam penerapan ISO 9001. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa tingkatan implementasi dari ISO 9001 pada perusahaan dari sudut pandang seorang pelanggan dan menyediakan pedoman untuk pengembangan di masa yang akan datang.

Desain / metodologi / pendekatan : Penelitian diadakan berdasarkan hasil audit pihak kedua (SPAs) dari 90 supplier, (termasuk supplier komponen, assemblers serta bagian operasi dan pemeliharan ladang angin), kepada salah satu produsen turbin angin terbesar dalam industri tenaga angin. Audit dilakukan berdasarkan ISO 9001:2008 dan dilakukan oleh salah satu penulis dari jurnal ini dalam perannya sebagai direktur kualitas global dari perusahaan turbin angin tersebut.

Penemuan : pemeriksaan supplier memegang peranan penting dalam mengisolasi kelemahan sistem, mengidentifikasi peluang dan memberikan saran untuk perbaikan. Penelitian ini menunjukkan bahwa dalam komitmen manajemen dan budaya dan praktek berorganisasi yang baik, perusahaan yang telah bersertifikasi ISO 9001 menerapkan tingkatanyang berbeda dari standar. Berdasarkan hasil dari penelitian ini sebuah pedoman untuk perubahan dapat dibentuk, sebuah pedoman yang memungkinkan perusahaan untuk lebih dari sekedar terakreditasi dan bukan hanya mengambil keuntungan dari sertifikasi iso 9001.

Batasan penelitian / implikasi : Jurnal ini hanya berfokus pada sektor tenaga angin.

Originalitas / nilai : Meskipun audit kualitas bukanlah topik yang diharuskan bagi akademisi dan peneliti namun terdapat beberapa kontribusi terkait audit pihak SPAs dan dampaknya terhadap proses kontrol kualitas dari supplier perusahaan. Data primer dari SPAs digunakan sebagai salah satu aspek yang paling berharga atas kontribusi jurnal ini.

1.       Pendahuluan
Ribuan perusahaan dalam tiga dekade terakhir telah menggunakan standar ISO 9001 dalam mengembangkan pencapaian perusahaan dan kepuasan pelanggan. Meskipun telah dikenal dan diterima secara internasional sejak 1987 namun standar ini telah menerima banyak kritikan mengenai kesuksesan atau kegagalan dari penerapannya. Banyak ahli yang telah membahas kesuksesan dan kegagalan dari standar ini dan menuangkan pemikirannya ke dalam berbagai literatur. Terlepas dari pro dan kontra, ada penelitian yang menunjukkan bahwa standar ini memiliki kemampuan untuk membantu perusahaan dalam mengembangkan kinerja dan efisiensi bahkan standar ini mampu mengembangkan produk dan kualitas pelayanan yang tentu saja akan meningkatkan pendapatan perusahaan. Kontroversi mengenai kekuatan dan kelemahan ISO 9001 merupakan alasan utama dari dibuatnya jurnal ini, untuk membahas sampai ke tingkat apa standar ini diterapkan dalam sektor tenaga angin dengan bantuan audit dari pihak kedua (SPA).

1.1               Audit Kualitas
Audit kualitas pada awalnya bertujuan untuk memperbaiki sitem keuangan namun ternyata audit kualitas telah menjadi sebuah alat manajemen yang sangat berguna bagi pencapaian dan juga kompetifitas bisnis. ISO 9001 memerlukan audit dari pihak ke tiga dimana pihak ketiga adalah pihak independen yang bertugas untuk mengevaluasi manajemen kualitas sudah sesuai dengan standar yang ditentukan. Seiring berjalannya waktu, banyak pihak yang merasa bahwa audit kualitas dari pihak ke tiga tidak diperlukan karena dalam beberapa penelitian ditemukan bahwa standar yang ditetapkan pihak ketiga tidak sesuai dengan standar dari pelanggan.
1.2               ISO 9001 Tingkatan Implementasi
Literatur saat ini telah mengdentifikasi beberapa tingkatan implementasi dari standar ISO 9001. Para penulis mulai mengklasifikasikan tingkatan penerapan ISO 9001 pada perusahaan kedalam beberapa tingkatan seperti yang dilakukan oleh Prajogo, Huo dan Han (2012), mereka mengklasifikasikan penerapan ISO 9001 menjadi tingkatan basic, advance dan supportive.


2.      Tujuan
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisa sejauh mana tingkatan penerapan ISO 9001 dalam sektor tenaga angin dari sudut pandang seorang pelanggan untuk kemudian hasilnya digunakan sebagai acuan untuk pengembangan dimasa yang akan datang.

3.       Metodologi
Penelitian dilakukan rantai penyediaan pada sektor tenaga angin. Penelitian ini menggunakan data yang berasal dari hasil audit 90 supplier kepada salah satu perusahaan manufaktur kincir angin terbesar yang berlokasi di Eropa.

3.1               Audit supplier produsen turbin angin
Kuesioner yang digunakan untuk menilai didasarkan oleh ketentuan yang ada pada ISO 9001:2008 dan disusun ke dalam 21 poin dalam 4 proses utama dengan keterangan : (P1) Sistem Manajemen, (P2) Manajemen Sumber Daya, (P3) Penyelesaian produk, (P4) Pengukuran. Ke 21 poin yang ada disusun seperti yang terlihat pada Tabel 1 dalam jurnal ini.
3.2               Sampel dan Proses audit
Sampel yang digunakan pada jurnal ini berasal dari para supplier yang telah memenuhi standar ISO 9001:2008. Untuk menjadi supplier, perusahaan yang menyediakan bahan baku untuk perusahaan produsen kincir angin harus melewati penilaian, proses seleksi dan kualifikasi produk. Tahap ini terdiri dari tiga langkah, yaitu :
a.       Penialain supplier
b.      Kualifikasi supplier / komponen
c.       Penerimaan supplier
Setelah melewati masa satu tahun memasok bahan ke produsen turbin angin, maka tim audit akan mendatangi perusahaan supplier untuk mengadakan audit. Audit yang dilakukan memiliki tiga tujuan, yaitu :
a.       Monitoring dan verifikasi operasi dan implementasi sistem manajemen kualitas dari perusahaan supplier.
b.      Menunjukkan bahwa kebutuhan konsumen diimplementasikan dan dipertahankan dari waktu ke waktu.
c.       Mengambil langkah-langkah yang diperlukan demi mencegah terjadinya ketidaksesuaian dan kemungkinan terjadinya kembali serta untuk mencari peluang kemungkinan dilakukannya pengembangan.
Audit dilakukan ssuai dengan standar dan prosedur dari perusahaan produsen turbin angin dan memakan waktu antara 3 sampai 5 hari, tergantung dari kecil-besarnya perusahaan dan tingkat kerumitan produk yang dibuat.

3.3               Langkah-langkah
Tim audit perusahaan menilai setiap barang dalam skala 4 poin. Skala yang digunakan memiliki ketentuan sebaga berikut :
0 = Barang tidak diimplementasikan
1 = Barang yang diimplementasikan dengan beberapa ketidaksesuaian
2 = Barang yang diimplementasi dengan observasi
3 = Barang yang diimplementasi secara penuh
Hasil dari audit yang berupa nilai seperti diatas digunakan untuk memvalidasi jawaban dari setiap pertanyaan berkaitan dengan barang yang ditanyakan, kemudian akan diketahui tingkatan penerapan ISO dari setiap item yang ditanyakan. Setelah melewati proses penghitungan maka perusahaan produsen turbin angin akan mendapatkan Skor Audit Global (GAS). Penulis menggagas tiga tingkatan implementasi, yaitu :
a.       Jika skor perusahaan 85% (GAS>2.55) maka supplier memiliki tingkatan penerapan tinggi.
b.      Jika skor perusahaan 70% (2.55>GAS>2.1) maka supplier memiliki tingkatan penerapan menengah.
c.       Jika skor dibawah 70% maka supplier memiliki tingkatan penerapan rendah.


4.       Hasil
Berdasarkan penelitian ditemukan bahwa lebih dari 40% supplier yang telah tersertifikasi ternyata tidak memenuhi kualifikasi untuk terus menjalankan hubungan kerja karena supplier tersebut memiliki kategori implementasi ISO rendah. Akibat hal ini maka kita tidak bisa menyimpulkan bahwa sertifikasi ISO 9001 dapat memastikan tingkatan kualitas dari supplier.
5.       Diskusi dan Temuan
Berdasarkan dari data audit pihak kedua dapat disimpulkan bahwa tingkatan implementasi ISO 9001 berbeda-beda meskipun seluruh supplier telah bersertifikasi ISO 9001 dari pihak ketiga. Beberapa penelitian menyoroti tentang manfaat positif ketika ISO diimplementasikan, namun ada juga beberapa penelitian lain yang menyatakan bahwa implementasi ISo tidak memberikan dampak yang berarti bagi perusaahaan. Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh penulis, sulit untuk mengaitkan antara standar ISO dengan efeknya pada perusahaan. Meskipun sulit untuk menemukan kaitannya, namun penulis berkesimpulan bahwa standar ISO akan memberikan dampak yang berarti dalam tingkatan implementasi tertentu.

6.       Kesimpulan
Pertama, terdapat kelemahan dalam beberapa sektor yang perlu ditangani, yaitu penyediaan produk dan layanan, analisis data serta tindakan perbaikan dan pencegahan yang kesemuanya mempengaruhi kinerja produk dan prosesnya.
Kedua, ditemukan perusahaan dalam bidang tenaga angin yang telah menerima sertifikasi ISO 9001:2008 dari pihak ketiga melakukan tingkatan penerapan standar yang beragam. Hal ini menunjukkan bahwa penerapan ISO 9001 sangat bergantung dari komitmen manajemen dan budaya organisasi yang baik. Faktanya, pimpinan tingkat atas sangat berpengaruh terhadap pergerakan perusahaan ke arah yang lebih baik.
Terakhir, berdasarkan penelitian berikut maka sebuah pedoman atau acuan untuk perbaikan dapat dibuat. Pedoman ini dapat digunaan oleh perusahaan untuk mengembangkan lebih lagi standar ISO 9001 dalam penerapannya. Perusahaan yang memiliki tingkatan penerapan rendah harus meningkatkan kinerjanya sehingga tingkatan penerapan standar da[at naik ke tingkat menengah, begitu juga dengan perusahaan yang memiliki tingkat implementasi menengah harus berkembang sampai ke tingkat implementasi standar yang tinggi.
 
;