Judul Jurnal : ISO 9001 Aspects Related to Performance and Their Level of Implementation
Penulis : Jordi Castello Dalmau, Gerusa Gimenez, Rodolfo De Castro
Tahun : 2016
Download : Disini
Volume : 9
ABSTRAKSI
Tujuan : Ribuan perusahaan dalam 3 dekade terakhir
memegang standar ISO 9001 untuk mengembangkan pencapaian perusahaan dan
kepuasan pelanggan. Literatur terbaru saat ini telah mengidentifikasi adanya
“tingkatan” dalam penerapan ISO 9001. Penelitian ini bertujuan untuk
menganalisa tingkatan implementasi dari ISO 9001 pada perusahaan dari sudut
pandang seorang pelanggan dan menyediakan pedoman untuk pengembangan di masa
yang akan datang.
Desain / metodologi / pendekatan
: Penelitian diadakan berdasarkan hasil audit pihak
kedua (SPAs) dari 90 supplier,
(termasuk supplier komponen, assemblers serta bagian operasi dan pemeliharan
ladang angin), kepada salah satu produsen turbin angin terbesar dalam industri
tenaga angin. Audit dilakukan berdasarkan ISO 9001:2008 dan dilakukan oleh
salah satu penulis dari jurnal ini dalam perannya sebagai direktur kualitas
global dari perusahaan turbin angin tersebut.
Penemuan : pemeriksaan supplier memegang peranan penting
dalam mengisolasi kelemahan sistem, mengidentifikasi peluang dan memberikan
saran untuk perbaikan. Penelitian ini menunjukkan bahwa dalam komitmen
manajemen dan budaya dan praktek berorganisasi yang baik, perusahaan yang telah
bersertifikasi ISO 9001 menerapkan tingkatanyang berbeda dari standar.
Berdasarkan hasil dari penelitian ini sebuah pedoman untuk perubahan dapat
dibentuk, sebuah pedoman yang memungkinkan perusahaan untuk lebih dari sekedar
terakreditasi dan bukan hanya mengambil keuntungan dari sertifikasi iso 9001.
Batasan penelitian / implikasi : Jurnal ini hanya berfokus pada sektor tenaga
angin.
Originalitas / nilai : Meskipun audit kualitas bukanlah topik yang
diharuskan bagi akademisi dan peneliti namun terdapat beberapa kontribusi
terkait audit pihak SPAs dan dampaknya terhadap proses kontrol kualitas dari
supplier perusahaan. Data primer dari SPAs digunakan sebagai salah satu aspek
yang paling berharga atas kontribusi jurnal ini.
1. Pendahuluan
Ribuan perusahaan dalam tiga dekade terakhir
telah menggunakan standar ISO 9001 dalam mengembangkan pencapaian perusahaan
dan kepuasan pelanggan. Meskipun telah dikenal dan diterima secara
internasional sejak 1987 namun standar ini telah menerima banyak kritikan
mengenai kesuksesan atau kegagalan dari penerapannya. Banyak ahli yang telah
membahas kesuksesan dan kegagalan dari standar ini dan menuangkan pemikirannya
ke dalam berbagai literatur. Terlepas dari pro dan kontra, ada penelitian yang
menunjukkan bahwa standar ini memiliki kemampuan untuk membantu perusahaan
dalam mengembangkan kinerja dan efisiensi bahkan standar ini mampu
mengembangkan produk dan kualitas pelayanan yang tentu saja akan meningkatkan
pendapatan perusahaan. Kontroversi mengenai kekuatan dan kelemahan ISO 9001
merupakan alasan utama dari dibuatnya jurnal ini, untuk membahas sampai ke
tingkat apa standar ini diterapkan dalam sektor tenaga angin dengan bantuan
audit dari pihak kedua (SPA).
1.1
Audit Kualitas
Audit kualitas
pada awalnya bertujuan untuk memperbaiki sitem keuangan namun ternyata audit
kualitas telah menjadi sebuah alat manajemen yang sangat berguna bagi
pencapaian dan juga kompetifitas bisnis. ISO 9001 memerlukan audit dari pihak
ke tiga dimana pihak ketiga adalah pihak independen yang bertugas untuk
mengevaluasi manajemen kualitas sudah sesuai dengan standar yang ditentukan.
Seiring berjalannya waktu, banyak pihak yang merasa bahwa audit kualitas dari
pihak ke tiga tidak diperlukan karena dalam beberapa penelitian ditemukan bahwa
standar yang ditetapkan pihak ketiga tidak sesuai dengan standar dari
pelanggan.
1.2
ISO 9001 Tingkatan Implementasi
Literatur saat
ini telah mengdentifikasi beberapa tingkatan implementasi dari standar ISO 9001.
Para penulis mulai mengklasifikasikan tingkatan penerapan ISO 9001 pada perusahaan
kedalam beberapa tingkatan seperti yang dilakukan oleh Prajogo, Huo dan Han
(2012), mereka mengklasifikasikan penerapan ISO 9001 menjadi tingkatan basic, advance dan supportive.
2. Tujuan
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk
menganalisa sejauh mana tingkatan penerapan ISO 9001 dalam sektor tenaga angin
dari sudut pandang seorang pelanggan untuk kemudian hasilnya digunakan sebagai
acuan untuk pengembangan dimasa yang akan datang.
3. Metodologi
Penelitian dilakukan rantai penyediaan pada
sektor tenaga angin. Penelitian ini menggunakan data yang berasal dari hasil
audit 90 supplier kepada salah satu perusahaan manufaktur kincir angin terbesar
yang berlokasi di Eropa.
3.1
Audit supplier produsen turbin angin
Kuesioner yang
digunakan untuk menilai didasarkan oleh ketentuan yang ada pada ISO 9001:2008
dan disusun ke dalam 21 poin dalam 4 proses utama dengan keterangan : (P1)
Sistem Manajemen, (P2) Manajemen Sumber Daya, (P3) Penyelesaian produk, (P4)
Pengukuran. Ke 21 poin yang ada disusun seperti yang terlihat pada Tabel 1
dalam jurnal ini.
3.2
Sampel dan Proses audit
Sampel yang
digunakan pada jurnal ini berasal dari para supplier
yang telah memenuhi standar ISO 9001:2008. Untuk menjadi supplier, perusahaan
yang menyediakan bahan baku untuk perusahaan produsen kincir angin harus
melewati penilaian, proses seleksi dan kualifikasi produk. Tahap ini terdiri
dari tiga langkah, yaitu :
a.
Penialain supplier
b.
Kualifikasi supplier / komponen
c.
Penerimaan
supplier
Setelah melewati masa satu tahun memasok bahan
ke produsen turbin angin, maka tim audit akan mendatangi perusahaan supplier untuk mengadakan audit. Audit
yang dilakukan memiliki tiga tujuan, yaitu :
a.
Monitoring
dan verifikasi operasi dan implementasi sistem manajemen kualitas dari
perusahaan supplier.
b.
Menunjukkan
bahwa kebutuhan konsumen diimplementasikan dan dipertahankan dari waktu ke
waktu.
c.
Mengambil langkah-langkah
yang diperlukan demi mencegah terjadinya ketidaksesuaian dan kemungkinan
terjadinya kembali serta untuk mencari peluang kemungkinan dilakukannya
pengembangan.
Audit dilakukan ssuai dengan standar dan
prosedur dari perusahaan produsen turbin angin dan memakan waktu antara 3
sampai 5 hari, tergantung dari kecil-besarnya perusahaan dan tingkat kerumitan
produk yang dibuat.
3.3
Langkah-langkah
Tim audit
perusahaan menilai setiap barang dalam skala 4 poin. Skala yang digunakan
memiliki ketentuan sebaga berikut :
0 = Barang tidak
diimplementasikan
1 = Barang yang
diimplementasikan dengan beberapa ketidaksesuaian
2 = Barang yang
diimplementasi dengan observasi
3 = Barang yang
diimplementasi secara penuh
Hasil dari audit
yang berupa nilai seperti diatas digunakan untuk memvalidasi jawaban dari
setiap pertanyaan berkaitan dengan barang yang ditanyakan, kemudian akan
diketahui tingkatan penerapan ISO dari setiap item yang ditanyakan. Setelah
melewati proses penghitungan maka perusahaan produsen turbin angin akan
mendapatkan Skor Audit Global (GAS). Penulis menggagas tiga tingkatan
implementasi, yaitu :
a.
Jika skor
perusahaan 85% (GAS>2.55) maka supplier memiliki tingkatan penerapan tinggi.
b.
Jika skor
perusahaan 70% (2.55>GAS>2.1) maka supplier memiliki tingkatan penerapan
menengah.
c.
Jika skor
dibawah 70% maka supplier memiliki tingkatan penerapan rendah.
4. Hasil
Berdasarkan penelitian ditemukan bahwa lebih
dari 40% supplier yang telah tersertifikasi ternyata tidak memenuhi kualifikasi
untuk terus menjalankan hubungan kerja karena supplier tersebut memiliki
kategori implementasi ISO rendah. Akibat hal ini maka kita tidak bisa
menyimpulkan bahwa sertifikasi ISO 9001 dapat memastikan tingkatan kualitas
dari supplier.
5. Diskusi
dan Temuan
Berdasarkan dari data audit pihak kedua dapat
disimpulkan bahwa tingkatan implementasi ISO 9001 berbeda-beda meskipun seluruh
supplier telah bersertifikasi ISO 9001 dari pihak ketiga. Beberapa penelitian
menyoroti tentang manfaat positif ketika ISO diimplementasikan, namun ada juga
beberapa penelitian lain yang menyatakan bahwa implementasi ISo tidak
memberikan dampak yang berarti bagi perusaahaan. Berdasarkan penelitian yang
dilakukan oleh penulis, sulit untuk mengaitkan antara standar ISO dengan
efeknya pada perusahaan. Meskipun sulit untuk menemukan kaitannya, namun
penulis berkesimpulan bahwa standar ISO akan memberikan dampak yang berarti dalam
tingkatan implementasi tertentu.
6. Kesimpulan
Pertama, terdapat kelemahan dalam beberapa sektor
yang perlu ditangani, yaitu penyediaan produk dan layanan, analisis data serta
tindakan perbaikan dan pencegahan yang kesemuanya mempengaruhi kinerja produk
dan prosesnya.
Kedua, ditemukan perusahaan dalam bidang tenaga
angin yang telah menerima sertifikasi ISO 9001:2008 dari pihak ketiga melakukan
tingkatan penerapan standar yang beragam. Hal ini menunjukkan bahwa penerapan
ISO 9001 sangat bergantung dari komitmen manajemen dan budaya organisasi yang
baik. Faktanya, pimpinan tingkat atas sangat berpengaruh terhadap pergerakan
perusahaan ke arah yang lebih baik.
Terakhir, berdasarkan penelitian berikut maka
sebuah pedoman atau acuan untuk perbaikan dapat dibuat. Pedoman ini dapat
digunaan oleh perusahaan untuk mengembangkan lebih lagi standar ISO 9001 dalam
penerapannya. Perusahaan yang memiliki tingkatan penerapan rendah harus
meningkatkan kinerjanya sehingga tingkatan penerapan standar da[at naik ke
tingkat menengah, begitu juga dengan perusahaan yang memiliki tingkat
implementasi menengah harus berkembang sampai ke tingkat implementasi standar
yang tinggi.